Sabtu, 23 Mei 2009

Sebuah Surat Untuk Negri Islam ini

SIAPA Capres – Cawapres yang akan berkompetesi merebut RI -1 dan RI-2, terjawab sudah. Tiga pasangan calon resmi bertarung. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono dari partai Demokrat dan mitra koalisinya,Mega Wati Soekarnoputri – Probowo dari Partai PDIP dan Gerindra, Jusuf Kalla dan Wiranto dari Partai Golkar dan Hanura.
Ini juga berarti keinginan sejumlah partai berbasis islam menempatkan calonya dikursi RI – 2, pupus sudah. Lantas kalangan sekuluer menyempatkan fenomena ini dengan sorak – sorai. bahkan, dari sebagian kalangan mereka menyebutkan sebagai kemenangan, sekaligus kekalahan pendukung islam. Benarkah?
Terlalu naif ketidak berhasilan pertai islam mendudukan calonya dikursi RI -2 disebut sebagai kegagalan. Partai - partai islam kudu berintropeksi dengan hasil ini , tidak ada yang membantah. Ini seklaigus bukti nyata dengan dengan kebenaran Firman Allah SWT dan sabdanya Rassull nabi Muhammad SAW. Jika partai islam berjalan sendiri – sendiri tanpa koordinasi satu sama lain, maka akan mudah dihancurkan lawan – lawanya. Umat boleh banyak, tapi ia seperti buih dilautan yang tidak ada kekuatan sama sekali.
Ajaran islam sungguh jelas. Sesungguhnya tidak ada musuh – musuh islam yang kuat, partai islam terjungkal dan tidak dapat banyak bicara dalam kancah polik nasioanal dan karena kaum sekuler liberal lebih baik. Bukan pula karena mereka lebih kuat. Kaum muslimin terseok karena mereka lemah sehingga mampu disingkirkan oleh musunya. Terlalu takabur jika tidak keberhasilan mengusungkan calon islam menjadi wakil presiden juga disebut sebagai kekalahan islam. Sebab tujuan islam lebih mulia dibandingkan kursi presiden, wakil presiden apalagi legeslatif dan kabinet.
jikalah islam berhasil merebut kursi – RI – 1 dan RI- 2, itu barulah langka awal pertama dari sebuah perjuangan panjang. Karen cita – cita umat adalah tegaknya islam di negri ini dan seluruh dunia. Pertanyaanya sudahkah para pengusung islam membersihkan hati mereka dari kepentingan – kepentingan dunia ?
Ini juga bukan berarti Capres - Cawapres terpilih terpilih Pilpres dapat seenaknya mengibiri umat islam. Sebab telah menjadi fakta sejarah, lantaran umat islamlah negri ini terbebas dari belenggu kesengsaraan penjajahan asing. Karena umat islam pula ini tersohor ke seantero benua sebagai negri muslim terbesar di dunia, bukan karena umat lainya. Bukan karena umat Budha, Hindu, keresten atau tanpa agama negri ini terkenal, tapi karena umat islam.
Karena itu, sudah sepantasnya, siapun yang akan terpilih di pilpres nanti, mereka seharusnya mengakomidasi kepentingan umat islam. Sebab diakui atau tidak, konsituen mereka memilih adalah umat islam, karena negri ini mayoritas islam . Disadur dari majalah sabili ( Jumriyansyah )

Tidak ada komentar: